Hawk-Eye Gagal Bersaing Dengan GoalControl

Hawk-Eye Gagal Bersaing Dengan GoalControl

Hawk Eye, perusahaan asal Inggris kalah bersaing dengan GoalControl karena badan Sepak Bola Dunia (FIFA) lebih memilih kerja sama dengan perusahaan asal Jerman tersebutl untuk menjalankan misinya membantu wasit dalam memutuskan gol dengan bantuan teknologi. Sebelumnya, beberapa pihak memprediksi Hawk-Eye akan memenangi tender tersebut karena sistem teknologi mereka sudah teruji di tenis dan kriket. Namun, Selasa (2/4), FIFA lebih berkenan dengan teknologi yang diusung GoalControl. Pada lelang tender itu, GoalControl menyisihkan Hawk- Eye, GoalRef, dan Cairos.


Hawk-Eye technologyHawk-Eye dan GoalControl pada dasarnya berbasis pada sistem kamera, sedangkan GoalRef dan Cairos berbasis pada sistem medan magnet di sekitar gawang dan sebuah kepingan pemberi sinyal di dalam bola. GoalControl mendapat persetujuan FIFA sekitar satu bulan yang lalu. Rencananya, rancangan sistem teknologi yang disusun GoalControl akan segera diuji pada Piala Konfederasi 2013, musim panas atau Juni nanti.


Ini adalah langkah akhir mereka sebelum memang akhirnya digunakan di Piala Dunia 2014. Keputusan FIFA memilih Goal- Control memang bukan tanpa alasan. FIFA meyakini GoalControl akan berhasil meciptakan teknologi yang akurat. Alasannya, teknologi garis gawang termutakhir Goal- Control, GoalControl-4D, menggunakan 14 kamera supercepat.


Alat perekam bola ini akan diletakkan di sekeliling stadion yang langsung mengarah ke gawang. Ketika bola melewati garis, kurang dari satu detik, semua wasit akan menerima getaran dan sinyal optik di dalam jam tangan mereka. Selain itu, FIFA juga melihat budget teknologi ini bersahabat dengan kondisi finansial di Brasil. GoalControl- 4D diperhitungkan tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.  Sebab, sistem teknologi ini bisa berjalan dengan sangat baik tanpa perlu memodifikasi bola, tiang/mistar gawang, dan jaring gawang. Dengan kata lain, biaya yang diperlukan untuk memasang teknologi ini di satu stadion sekitar 170.000 pounds, dan untuk satu kali pertandingan sekitar 2.550 pounds.


Dirk Broichhausen, yang menyaksikan langsung pengujian sistem GoalControl-4D Februari lalu di Dusseldorf dan Gelsenkirchen. Tidak perlu ada modifikasi lapangan. Sebab, investasi pada teknologi ini saja sudah cukup. Teknologi garis gawang patut menjadi pelengkap dalam drama sepak bola. Pasalnya, dalam hitungan detik, wasit sepak bola dituntut untuk selalu tegas memutuskan sesuatu peristiwa. Namun, keputusan dari mereka terkadang tidak akurat karena dihalangi keterbatasan indera. Dengan adanya teknologi ini, kekecewaan seperti tidak disahkannya gol Frank Lampard saat memperkuat Inggris kontra Jerman di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan (Afsel) tak terjadi lagi.


Jangan lewatkan berita terbaru seputar Piala Dunia 2014 Brasil lainnya hanya di Master Agen Bola, agen SBOBet terpercaya dan pusat kabar sepakbola terbaru



Source: Hawk-Eye Gagal Bersaing Dengan GoalControl

No comments :

Post a Comment