UEFA Dicurigai Sengaja Atur El Cassico difinal?

UEFA Dicurigai Sengaja Atur El Cassico difinal?

UEFA memang sangat menantikan laga antara Madrid vs Barcelona. Buktinya, dalam dua musim terakhir, lembaga yang dipimpin Michel Platini itu dicurigai sengaja mengatur skenario agar el clasico terjadi di pertandingan puncak. Musim lalu, usaha mempertemukan Barcelona dan Madrid di final nyaris terjadi. Sayang, rencana indah itu gagal terwujud saat Blaugrana dikandaskan Chelsea di semifinal dan Los Blancos bertekuk lutut di hadapan Bayern Muenchen. Untuk musim ini, keinginan UEFA kembali coba diwujudkan di Wembley karena pada babak 4 besar Barcelona akan menghadapi Bayern dan Madrid bertemu Borussia Dortmund.


UEFA sadar bahwa dengan menghadirkan Barcelona dan Madrid, semua mata akan tertuju ke final Liga Champions. Dengan rivalitas abadi yang dimiliki plus faktor tradisi yang melekat, el clasico akan menghadirkan tontonan berkelas sekaligus uang melimpah. Contohnya, saat semifinal 2010/2011 digelar di Santiago Bernabeu dan Camp Nou, jumlah penonton televisi setara dengan final Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.


semifinal-liga-champions-2013UEFA melakukan perubahan untuk menjadikan Liga Champions bertransformasi dari ajang mencari keringat menjadi industri olahraga karena tuntutan pasar bebas. Transformasi pertama terjadi pada 1991 saat sistem gugur dalam turnamen diubah menjadi sistem setengah kompetisi dengan membagi peserta ke dalam grup sebelum nantinya dipertemukan pada fase knock-out. Mulai 1997/1998, peserta Liga Champions bukan semata juara kompetisi domestik, melainkan melibatkan runner-up dari delapan negara yang memiliki nilai koefisien tinggi. Sistem koefisien terus mengalami pengembangan hingga menemukan konsep seperti yang diterapkan saat ini, yaitu tiga negara dengan nilai koefisien tertinggi mengirim empat wakil. Lalu, negara di peringkat 4–6 mengirim tiga wakil, peringkat 7–15 (2 wakil), dan sisanya 1 wakil.


Dari sudut pandang teknis, Liga Champions memunculkan laga-laga berkelas yang penuh drama dan ketegangan. Gol-gol cantik serta sejumlah rekor membanggakan kerap diciptakan. Sementara dari sisi industri, uang yang berputar sangat besar. Musim ini, uang hadiah dari UEFA mencapai 910 juta euro atau sekitar Rp10 triliun. Jumlah itu naik dari musim lalu (754 juta euro). Jumlah itu belum termasuk hak siar televisi. Sebagai contoh, musim lalu sang juara Chelsea mendapatkan pemasukan total 55,7 juta euro (27 juta euro di antaranya dari televisi).


 



Source: UEFA Dicurigai Sengaja Atur El Cassico difinal?

No comments :

Post a Comment