Jose Mourinho curhat sambil sindir Madrid. Memang, curhatan Mou – yang merupakan panggilan santai Mourinho ini, tidak menyebutkan secara langsung tentang Real Madrid. Tapi jelas, keluhannya ini muncul usai dirinya gagal membawa pulang satu pun gelar ke Santiago Bernabéu musim ini. Sejak awal pelatih eksentrik itu menukangi Madrid, berbagai problema internal sudah mendera. Mulai dari perseteruannya dengan salah satu direktur mantan direktur Madrid, Jorge Valdano, hingga yang terakhir isu friksinya dengan portero utama sekaligus Capitán tim, Iker Casillas. Sejumlah masalah itu pun bagai api dalam sekam yang akhirnya memecah kesatuan sebuah tim. Padahal, eks pembesut FC Porto, Chelsea dan Inter Milan itu ingin tim yang ditanganinya, bersedia menyatukan kepala demi tujuan bersama sebagai satu unit tim yang solid.
Mourinho pun percaya bahwa sukses bergantung pada target yang dicapai oleh sebuah tim. Tim yang mampu mengenal dan memperjuangkan target-target itu. Sekarang segalanya kian sulit untuk sebuah tim bisa bekerja sama sebagai satu uni tim. Kelakuan media-media Spanyol juga ditengarai menjadi salah satu faktor Mou tak nyaman mengeluarkan ide-ide baru walau kontroversial. Itu pula sebabnya sejak paruh kedua musim ini, Mou acap menjaga jarak dengan kalangan kuli tinta di negeri semenanjung Iberia itu.
Mourinho ingin membuka dan menutup siklus karier spakbola saya tanpa membicarakan kelemahan yang ada. Ia mencoba untuk tidak membicarakan media Spanyol karena hal itu. Kemudian Mou pun teringat pada sosok salah satu kolega terbaiknya, Sir Alex Ferguson. Teringat dan bicara bagaimana Sir Alex begitu nyamannya mendapat kepercayaan klub yang begitu lama hingga akhirnya menawarkan warisan tak terkira saat pria paruh baya asal Skotlandia itu tutup karier.
Mourinho mengatakan, 20 gelar untuk dirinya sudah cukup banyak. Ia sudah belajar dari itu dan ia pun ingin memenangkan lebih dari jumlah tersebut. Tapi Mou juga mesti menerima kegagalan sebagai bagian dari kehidupan profesionalnya. Dengan kepergian Ferguson, Mou menyadari bahwa berada di jajaran tinggi salah satu pelatih muda, membuatnya harus lebih bertanggungjawab lagi. Dirinya sudah berada di atas selama 10 tahun terakhir. Ia merasa lebih punya tanggung jawab karena para pelatih muda mengharapkan itu darinya dan ia tak ingin memberi kekecewaan.
Source: Mourinho Curhat Sambil Sindir Madrid
No comments :
Post a Comment