Superior Barcelona sudah habis. Di hadapan ribuan pendukung fanatik Barca yang sudah memeriahkan stadion Camp Nou, Xavi Hernandez dkk menyerah dengan skor telak 0-3 dari Bayern Munchen pada leg kedua semifinal Liga Champions 2012/2013. Trigol yang dicetak oleh Bayern masing-masing dilesakkan oleh Arjen Robben pada minit ke-49, gol bunuh diri Gerard Pique (72), dan Thomas Mueller (76). Sementara leg pertama yang digelar di Allianz Arena kandang Bayern, El Azulgrana juga kalah telak lewat skor akhir 0 – 4. El Barca kalah agregat 0-7 sekaligus gagal ke partai final.
Barcelona membuat para suporter menjadi sangat sedih. Mereka seolah tak percaya klub yang mereka idolakan dibuat malu oleh wakil Jerman Bayern di kandang sendiri. Bahkan, superstar Barca, Lionel Messi yang duduk di bangku cadangan terdiam sambil menggigit kuku jari tangan kanannya. Messi yang diharapkan banyak pihak membuat keajaiban bagi El Azulgrana ternyata diletakkan di bangku cadangan oleh Tito Vilanova, Arsitek Barca.
Mungkin Vilanova melihat Messi kurang berperanan pada leg pertama, ditambah lagi cedera hamstring pemain asal Argentina itu masih belum sembuh benar sehingga belum layak dimainkan. Formasi lini tengah ElAzulgrana minus Messi tampil tidak maksimum. Tiki taka ciri khas Barca tak berjalan seperti biasanya. Barca lebih banyak bermain ke dalam, bukan melebar memanfaatkan dua sisi sayap.
Barcelona juga kurang banyak menghadirkan kreasi serangan, bahkan terkesan monoton. Cara seperti itu justru membuat barisan pertahanan Bayern yang digalang Daniel van Buyten, Jerome Boateng, Phillip Lahm, dan David Alaba mudah membaca arahan serangan El Azulgrana. Kebuntuan Barca memecah Tembok Berlin Bayern memaksa Pedro dan Xavi melepaskan tendangan jarak jauh berharap untuk mencetak gol, namun usaha itu terus gagal. Pelatih Bayern Muenchen, Jupp Heynckes yang sebelum perlawanan menegaskan tidak akan memakai strategi letak bus, yakni terkumpul pemain di lini pertahanan, ia berhasil membuktikannya.
Dia tanpa rasa takut meladeni Barca dengan tempo cepat dan offensive. Cara ini mampu membuat Barcelona mengalami kekalahan agregat terbesar sepanjang sejarah penyertaan mereka di ajang Liga Champions. Sementara, rekor kemenangan Barcelona di kandang dalam 21 laga secara beruntun juga dipatahkan oleh Bayern.
Source: Superioritas Barcelona Sudah Berakhir?
No comments :
Post a Comment